Hi!

This blog is only a quick peek into my thought and I like to write, can't say I love writing after a bunch of my failure to against my laziness. Hopefully you enjoy your reading on my blog and I wish it will inspire you to do better than me. Have a blessed reading :)

March 06, 2011

Masalah


Setiap hubungan manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, mengalami pasang surut, ada masa sukar dan suka. Tidak terbatas pada hubungan cinta, tapi juga ini berlaku untuk hubungan persahabatan, orang tua dan anak, guru dan murid, atasan bawahan, dan hubungan lainnya. Masalahnya adalah apakah kita semakin didewasakan dari waktu ke waktu dalam menghadapi dan mengatasi konflik dalam hubungan yang kita miliki?
Apakah masalah demi masalah datang dan pergi tanpa memberikan perubahan yang berarti pada pengembangan karakter kita?
Sungguh disayangkan apabila masalah yang kita alami dalam hubungan hanya berlalu begitu saja, seolah hanya sebagai rutinitas yang dapat dimanfaatkan untuk menghangatkan atau malah menghancurkan sebuah hubungan.
mari kita memfokuskan pembahasan ini dalam masalah cinta antara laki-laki dan perempuan. sore ini saya tiba-tiba berpikir tentang bagaimana saya mencoba mendukung teman-teman saya dalam hubungan yang mereka bangun dengan pasangannya. berulang kali mereka hampir putus, dan pendapat saya hanyalah
"pikirin dulu, lo yakin mau mengakhiri semuanya cuma karena masalah begini? berapa banyak harapan lo udah tercapai, dan udah sejauh ini lo mau nyerah begitu aja?"
itu yang saya katakan, ketika teman saya hampir menyerah dalam hubungannya dengan pasangannya. ketika pasangannya menjalani praktikum 4 bulan di Bandung. masalahnya adalah bagaimana teman saya ini memandang bahwa jarak memanglah masalah yang harus diperhitungkan, karena cepat atau lambat mereka mungkin akan mengalami masalah ini ketika pasangannya ditempatkan (ikatan dinas) di tempat yang jauh. dia merasa tidak kuat dengan jarak dan kesulitan mereka berkomunikasi. dia bosan kalau harus bertengkar hanya untuk masalah yang sama berulang kali. masalah yang mereka pertengkarkan pun masalah yang sepele untuk pasangannya, dan masalah yang krusial untuknya sebagai wanita. media komunikasi yang sering mereka gunakan adalah SMS. pasangannya sering lupa atau terlambat membalas smsnya, dan jika ini terjadi berulang-ulang teman saya akan habis kesabarannya dan akhirnya ngambek. pasangannya kemudian menjelaskan kembali dan meyakinkan dia, tapi tak bisa dipungkiri kadang-kadang pasangannya pun merasa jengah jika teman saya harus marah dengan alasan yang sama.

kasus lainnya adalah teman saya yang sudah jalan hampir 3 tahun dengan pasangannya, tapi selalu terpisah jarak karena pasangannya harus mencari pekerjaan yang tepat untuk mengembangkan karirnya, yang jika ingin dipikir lebih jauh lagi, itu juga untuk rencana masa depan mereka. teman saya ini juga sering ngambek dengan pasangannya karena masalah yang kurang lebih sama dengan teman saya sebelumnya. belum lagi, masalah baru yang dihadapi apsangan LDR ini. SINYAL! iya, mereka kesulitan menghubungi satu sama lain karena pasangannya berada di Jayapura, dan kebetulan tempat tinggalnya disana merupakan daerah yang miskin sinyal. sebelum pasangannya pergi, teman saya pun nyaris menyerah (bahkan bisa dikatakan sudah). tapi kemudian mereka memutuskan untuk membangun komitmen lagi meski dengan resiko tinggi (fyi, tadinya mereka mau berstatus single but not available, tapi untunglah mereka sadar bahwa status seperti itu sangat geje).

dua sahabat saya sampai sekarang masih bersama pasangannya, meski tetap ada hambatan dan rintangan dalam hubungan mereka. Dari dua kasus sahabat saya di atas, saya sampai pada kesimpulan bahwa masalah utamanya adalah ada pikiran jahat kecil yang tersembul dalam hati mereka bahwa pasangannya tidak mengasihi sebanyak mereka dan tidak mengalami kegelisahan yang mereka rasakan. PADAHAL apakah mungkin di tempat yang jauh pasangannya tidak merasakan apa yang mereka rasakan?
apakah mungkin saat jarak memisahkan dan sinyal tidak ada, pasangannya tidak merasakan kesedihan dan kerinduan yang sama?
jawabannya adalah MUNGKIN, tapi jika mereka memang begitu untuk apa pria2 itu membangun komitmen dengan resiko yang besar?
*bukan berarti gw ada di pihak kalian ya cowok2! :p ini juga perenungan untuk kalian! :D

Sebuah hubungan harusnya membuat kita bertumbuh lebih baik. masalah yang ada seharusnya tidak terlalu sering terulang, dan mari kita mencoba mencari pokok permasalahannya.
kita harus sering-sering melihat dari kacamata pasangan kita dan berhenti berpikir bahwa kita berkorban dan mengasihi lebih banyak. jangan biarkan hubungan kita hancur hanya karena keegoisan semata. jarak dan sinyal memang masalah, tetapi percayalah bahwa masalah sesungguhnya ada pada diri kita sendiri. jika kita terus mencari kambing hitam akar masalah dalam hubungan kita (jenis apapun), kita tidak akan bisa sampai pada refleksiyang utuh dan mencari apa yang salah pada diri kita. alangkah menyedihkan bila ketika kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita, kita keluar dengan sama dan tidak ada pertumbuhan. jadi, mari kita bertumbuh terus dan menjadi bijaksana. serahkan segala kekuatiran dan masa depan kita kepadaNya, maka ia yang akan menuntaskannya dengan baik.

semangat!