Hi!

This blog is only a quick peek into my thought and I like to write, can't say I love writing after a bunch of my failure to against my laziness. Hopefully you enjoy your reading on my blog and I wish it will inspire you to do better than me. Have a blessed reading :)

April 03, 2012

sombong..sombong..sombong..

ketika aku melihat kedua pengujiku siap untuk melaksanakan tugasnya, sungguh saat itu hatiku sangat takut dan gentar. meskipun sebelumnya kupikir hatiku sudah siap dan semua orang berkata 'tenang aja..cuma sharing kok..', jauh di dalam lubuk hati dan pikiranku tau bahwa ada begitu banyak hal yang salah dan mungkin salah dalam skripsiku.

pertanyaan pertama dilontarkan, 'apa variabel kedua kamu? kedisiplinan siswa atau kedisiplinan kelas?' ketika pertanyaan ini dilontarkan oleh Bapak Tampan itu, hatiku terasa jatuh dari tempatnya kemudian hancur berkeping-keping. bagiku, di dalam sana tidak terasa lama karena aku bahkan tidak terlalu menyadari apa yang kemudian sedang terjadi.

ketika melihat teman, sahabat, dan kekasihku yang sudah menunggu dan menyambutku dengan bersorak-sorak, saat itu aku sesungguhnya tidak tahu apa yang harus kukatakan. aku merasa menjadi orang bodoh di dalam sana, aku merasa menjadi orang yang mengecewakan ketika keluar. disanalah aku sadar, bahwa di dalam pikiran dan benak mereka tidak pernah terbersit bahwa aku telah mengerjakan skripsiku dengan sangat semrawut, bahkan setelah kukatakan 'di skripsi gw banyak yang ngaco'...

sungguh saat itu aku tidak bermaksud untuk menangis dan terlihat pilu di depan semua orang, tapi air mata itu kemudian keluar karena aku tahu penyebab ini semua adalah diriku.

aku dan kesombonganku.. aku bahkan tidak tahu harus lari kemana. ada bagian dari diriku yang ingin menyalahkan pihak lain agar mendapat pembenaran untuk diriku sendiri, tapi aku pun tahu seberapa pun jauh aku mencari pembenaran, aku tetaplah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas ini semua.

iya, aku adalah orang yang sombong..egois..menempatkan diri di atas rata-rata
apa yang kualami kemarin, benar-benar membawaku menangis di hadapan Tuhan bahkan ketika secara fisik aku terlihat menangis di hadapan manusia.
Ia mengetahui persis alasan jatuhnya air mataku.. aku memang gagal dalam mempertahankan skripsiku, tapi aku tahu ini merupakan cara Tuhan untuk membawaku kembali padaNya.
aku sudah berjalan terlalu jauh.

apa lagi yang kumau? bukankah aku sendiri yang meminta Ia untuk membawaku kembali bila aku sudah berjalan terlalu jauh?
Bukankah aku sendiri yang meminta ia untuk membentukku?
kemarin Ia memberikan apa yang kuminta, haruskah aku lari?
-aku ingin sekali lari- tapi aku tidak mau menjadi pengecut.

aku harus bertanggung jawab akibat kesombongan dan kelalaianku..
lagipula, aku tidak sendiri..Ia selalu ada mendampingiku..
Ia memberikanku sahabat-sahabat luar biasa yang selalu ada untuk membantuku tersenyum dan menggila dalam menghadapi semua ini (contoh nyata : dalam 12 jam aku sudah mendapatkan seporsi kwetiauw enak, segelas yoghurt segar, 2 beng-beng :) ), Ia menganugerahkanku kekasih yang mampu melarangku melakukan ini itu untuk fokus menyelesaikan ini semua, Ia memberikan keluarga yang selalu berdoa untukku, Ia memberikanku pembimbing yang entah bagaimana bisa menenangkan hatiku, Ia memberikanku penguji hebat yang (bukan menyempurnakan) membuat skripsiku menjadi sempurna, Ia menyediakan semua yang kuperlu..

sekarang semua tergantung padaku, apakah aku akan memilih untuk terus berjuang sampai akhir atau berkutat dalam penyesalan yang tak henti?